Masih Bingung Untuk Berzakat?

Untuk membantu kamu, maka terlebih dahulu klik tombol dibawah ini

Konsultasi

Sampaikan pertanyaan kamu kepada tim Layanan kami
Selengkapnya

Kalkulator Zakat

Hitung dan tunaikan zakat kamu
Selengkapnya

Laman Donasi

Beragam pilihan donasi zakat, infak dan sedekah dengan tema yang menarik
Selengkapnya
Kunjungi Pusat Layanan

Pilar Program Lazismu

Mari kita dukung program-program yang dilaksanakan oleh Lazismu
Selengkapnya

Info Terkini Lazismu

Berita terkini kegiatan Lazismu

Muhammadiyah Terjunkan Relawan ke Sumut Respons Darurat Bencana, Lazismu Dukung Lewat Program Galang Dana Indonesia Siaga

SEMARANG -- Respons darurat atas bencana alam yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat mendesak dilakukan terutama untuk penanganan pasca banjir bandang dan longsor.

Sebanyak 28 relawan Muhammadiyah dari Jawa Tengah resmi diberangkatkan menuju Sumatera Utara untuk membantu kebutuhan warga yang terdampak

Pengiriman tim ini merupakan bagian dari relawan terlatih (rosterlist) 1 yang dikoordinasikan oleh Lembaga Resiliensi Bencana/Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) PWM Jawa Tengah setelah melalui rangkaian persiapan intensif.

Keberangkatan tim berlangsung pada Kamis malam (4/12/2025) untuk rombongan jalur darat dan Jumat pagi (5/12/2025) untuk rombongan jalur udara.

Acara pelepasan digelar di kantor PWM Jawa Tengah dan dihadiri oleh Wakil Ketua PWM Jateng Masrukhi, Sekretaris LRB-MDMC PWM Jateng Huda Khairun Nahar, Ketua Lazismu PWM Jateng Dwi Swasana Ramadhan, serta jajaran pengurus dan para relawan yang akan bertugas.

Suasana haru mewarnai pelepasan tim relawan dan mendapat doa dan dukungan dari para pimpinan sebelum berangkat. Dalam sambutannya, Huda menyampaikan bahwa pengiriman relawan ini merupakan wujud komitmen Muhammadiyah dalam memperkuat respons kemanusiaan.

Ia mengatakan, “Seluruh relawan sudah melewati proses persiapan dan pembekalan. Kami ingin memastikan relawan bekerja secara profesional sekaligus menjaga keselamatan masing-masing.”

Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi lintas divisi menjadi bagian penting dalam operasi kebencanaan yang kali ini akan berlangsung cukup panjang.

Rosterlist 1 terdiri atas para relawan dari berbagai klaster, antara lain manajemen posko, data dan informasi, logistik, SAR, psikososial, serta tim medis yang tergabung dalam Emergency Medical Team.

Menurut Huda, penyusunan komposisi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan lapangan di Sumatera Utara, sehingga seluruh aspek penanganan bencana dapat berjalan terpadu.

Sementara itu, Dwi Swasana Ramadhan menyampaikan bahwa Lazismu turut mendukung pengiriman relawan melalui bantuan logistik dan operasional. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan dukungan kemanusiaan menjadi prioritas lembaganya.

“Kami memastikan kebutuhan logistik pokok untuk para relawan dan masyarakat terdampak terpenuhi. Dukungan ini adalah bagian dari amanah para donatur,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Masrukhi memberikan pesan khusus kepada para relawan agar tetap menjaga nama baik Muhammadiyah selama bertugas. Ia mengingatkan setiap relawan membawa misi kemanusiaan sekaligus nilai dakwah persyarikatan. “Semua relawan datang untuk membantu masyarakat tanpa syarat. Jaga sikap, jaga kekompakan, dan jaga kesehatan agar tugas ini berjalan lancar,” jelasnya.

Untuk mendukung mobilisasi, tim darat membawa dua unit kendaraan double cabin 4x4, satu ambulans, satu motor trail, dan sejumlah perlengkapan operasi lainnya. Seluruh peralatan telah diperiksa agar siap digunakan di area terdampak. Koordinator lapangan juga memastikan distribusi peralatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing klaster.

Rombongan darat direncanakan menempuh perjalanan panjang menuju Sumatera Utara selama beberapa hari, sementara tim udara akan langsung bergabung untuk mempercepat proses asesmen dan koordinasi.

Setibanya di lokasi, seluruh relawan akan berkoordinasi dengan MDMC Wilayah Sumatera Utara serta pemerintah daerah setempat untuk menentukan prioritas respons.

Pimpinan MDMC Jawa Tengah berharap keberangkatan rosterlist 1 ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pemulihan awal. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk terus mendukung upaya kemanusiaan dengan berbagai cara, baik melalui doa maupun donasi.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/MDMC Jateng]

SELENGKAPNYA
4 Desember 2025

Jangkau Warga Palestina Di Pengungsian Ain Syams Mesir, Lazismu Salurkan Bantuan Makanan dan Uang Tunai

MESIR -- Komitmen kemanusiaan dalam agenda Join Action for Palestine 4, dalam hal ini Lazismu yang tergabung dalam POROZ (Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat) berhasil menjangkau langsung warga Palestina yang mengungsi di Mesir.

Kunjungan yang dilakukan pada Rabu (3/12/2025) di Masjid Thariq bin Ziyad, tepatnya di Daerah Ain Syams, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung sekaligus dukungan moral kepada para pengungsi yang terdampak akibat genosida Israel.

Barry Adhitya, Wakil Ketua Badan Pengurus LAZISMU Pusat, memimpin langsung penyaluran bantuan tersebut. Sebanyak 25 penerima manfaat dari warga Palestina yang mengungsi di Mesir menerima paket bantuan berupa makanan dan bantuan tunai (cash on hand).

Dalam kesempatan itu, Barry Adhitya menyampaikan rasa syukur dan dukungannya kepada para pengungsi. "Alhamdulillah kami bisa sampai di Mesir dan bertemu ibu bapak untuk memberikan bantuan," ungkapnya, yang pesannya itu diterjemahkan oleh Abdul Rouf, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir.

Momen haru juga terjadi ketika Abdul Rouf berinteraksi dengan anak-anak Palestina. Salah satunya adalah seorang anak perempuan bernama Yasmin. Ketika ditanya mengenai perasaannya menerima paket makanan, Yasmin dengan ceria menjawab senang dan mengucapkan, "Syukron LAZISMU," yang berarti Terima kasih LAZISMU.

Mengakhiri penyaluran bantuan, Barry Adhitya menyampaikan harapannya agar bantuan yang disalurkan dapat memberikan manfaat besar bagi para pengungsi.

"Kami mengucapkan terima kasih dan senang bertemu dengan Bapak Ibu dari Palestina. Mudah-mudahan apa yang kita sampaikan hari ini dapat bermanfaat dan berkah untuk kita semua," tutupnya.

Aksi ini menegaskan komitmen LAZISMU dan POROZ untuk terus menjadi bagian aktif dalam upaya kemanusiaan global, khususnya untuk warga Palestina yang membutuhkan.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Athif]

SELENGKAPNYA
4 Desember 2025

Dukung PHBS Warga Gaza di Palestina, Lazismu Kirim Bantuan 20 Unit WC Umum Portabel sebagai Solusi Alternatif

MESIR -- Keberangkatan armada truk bantuan kemanusiaan Lazismu menuju Palestina melalui jalur Mesir telah resmi dilepas bersamaan dengan kolaborasi program Join Action for Palestine 4 Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) pada Selasa, (2/12/2025) waktu setempat.

Ada tiga belas truk kemanusiaan yang berisi bantuan untuk warga di Gaza, Palestina yang dikirim oleh lembaga amil zakat berbasis ormas termasuk Lazismu turut berkontribusi signifikan dengan mengirimkan enam truk kemanusiaan.

Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Barry Adhitya menjelaskan isi bantuan dari masyarakat Indonesia yang diamanhkan melalui Lazismu terdiri dari tiga truk berisi gandum, satu truk berisi selimut, satu truk berisi paket perlengkapan medis (medical supply) dan satu truk berisi Portable Public Restroom (WC umum portabel).

“Insyaallah Lazismu kirimkan satu truk kontainer yang berisi dua puluh unit Portable Public Restroom (WC umum Portabel) untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) warga Palestina di Gaza”, jelasnya.  

Muncul pertanyaan mengapa WC umum portabel ini bahannya terbuat dari plastik berjenis PVC (Polivinil Klorida). Ia menjelaskan bahwa karena barang apa pun yang terbuat dari logam sekecil apa pun yang bahannya dari besi tidak bisa masuk ke Palestina,” paparnya.

Barry menegaskan barang berjenis logam atau besi dilarang oleh Israel. Oleh sebab itu, ada solusi alternatif dengan menggunakan bahan TVC ini. Pada prinsipnya sambung dia, fungsi dari WC umum portabel ini untuk menyediakan fasilitas sanitasi darurat sehingga terjamin kesehatan dan kenyamanannya.

Bantuan fasilitas WC umum portabel tersebut didesain agar mudah dipasang dan dipindahkan sesuai dengan kondisi di lapangan. “Alhamdulillah Lazismu bekerja sama dengan mitra lokal yang akhirnya bisa membawa alat ini,” pungkasnya. Mewakili Lazismu kami menyampaikan terima kasih banyak kepada donatur dan muzaki di tanah air yang telah menyedekahkan sebagian rejekinya agar bisa bermanfaat untuk mendukung warga Palestina.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Athif]

SELENGKAPNYA
3 Desember 2025

Enam Armada Truk Bantuan Kemanusiaan Lazismu Resmi Diberangkatkan ke Palestina Lewat Jalur Mesir

MESIR – Lazismu pada Selasa, (2/12/2025), waktu setempat, secara resmi memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina melalui jalur Mesir sebagai bagian dari agenda "Join Action For Palestine ke-4" bersama POROZ (Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat) dan anggota lainnya.

Dari total 13 truk kontainer bantuan yang diberangkatkan dalam aksi kolaborasi POROZ kali ini, Lazismu berkontribusi signifikan dengan mengirimkan enam (6) truk kontainer yang berisi kebutuhan mendesak bagi warga Gaza.

Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Barry Adhitya, merincikan isi bantuan masyarakat Indonesia melalui Lazismu berupa tiga (3) truk berisi Gandum, Satu (1) truk berisi Selimut, Satu (1) truk berisi Portable Public Restroom, dan Satu (1) truk berisi Paket Medical Supply (Perlengkapan Medis)

Lazismu juga mengirimkan paket makanan yang dimuat dalam satu truk kontainer kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain yang tergabung dalam POROZ.

Apresiasi dari Mitra Lokal

Bantuan ini disiapkan dan diberangkatkan berkolaborasi bersama mitra lokal di Mesir. Yaqub Al Ghandur, selaku Ketua Gazze Destek Denergi (GDD), menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas solidaritas ini.

“Terima kasih banyak dari hati Gaza, dari anak-anak Gaza kepada masyarakat Indonesia dan lembaga dari Indonesia. Sekali lagi, terima kasih banyak kepada lembaga-lembaga terkemuka di Indonesia dan lembaga-lembaga yang berpartisipasi bersama mereka, mulai dari Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, BMH, dan Dewan Dakwah Indonesia, dan orang-orang yang berkontribusi. Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan dan Allah mencatatnya sebagai kebaikan,” ujar Yaqub.

Menuju Rafah dan Gaza

Rombongan truk bantuan kemanusiaan akan melakukan perjalanan darat menuju kota Arish, sebelum mencapai perbatasan Rafah di Mesir. Bantuan diperkirakan akan dapat masuk ke wilayah Gaza dalam waktu sekitar beberapa hari ke depan untuk kemudian didistribusikan kepada para pengungsi dan tenaga medis di sana.

Fahd Abdul Malik, Kepala Kantor Lazismu Mesir, menjelaskan tantangan distribusi logistik yang dihadapi. “Untuk perjalanan ke Rafah ini akan melalui banyak pemeriksaan (checkpoint), dan di sana akan dilakukan pengecekan secara ketat, yang lumayan akan memakan waktu,” tambahnya.

Barry Adhitya menyatakan komitmen Lazismu untuk terus melalukan pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak agar bantuan dari masyarakat Indonesia sampai ke penerima yang membutuhkan.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Athif]

SELENGKAPNYA
3 Desember 2025

Restu Muhammadiyah Jateng, Lazismu dan MDMC Akan Terjunkan Relawan Terlatih Penanganan Darurat Bencana di Sumut

SEMARANG -- Lembaga Resiliensi Bencana yang karib disebut Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi daring untuk mematangkan kesiapan dukungan tim dalam penanganan darurat bencana di Sumatera Utara, pada Selasa (2/12/2025).

Pertemuan tersebut diikuti 28 relawan yang masuk dalam daftar tenaga terlatih (roster) pertama. Para relawan akan bertugas selama dua pekan, terdiri atas tenaga manajemen posko, data dan informasi, logistik, psikososial, serta layanan medis.

Wakil Ketua LRB-MDMC Jawa Tengah, Fathul Faruq, menjelaskan bahwa penugasan relawan dari Jawa Tengah berlandaskan surat dari LRB-MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam surat itu disebutkan bahwa tim Jateng dijadwalkan bertugas satu bulan penuh dengan dua sistem daftar tenaga relawan ahli yang dikelola (rosterlist).

Mereka akan ditempatkan di wilayah Tapanuli Selatan dan diarahkan untuk memberi dukungan layanan di empat daerah antara lain Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Sibolga.

“Relawan dari Jawa Tengah akan berada di Sumut selama satu bulan, dengan pembagian dua roster. Tim pertama bertugas dua pekan dan langsung melayani beberapa titik terdampak,” ujar Faruq dalam rapat koordinasit.

Ia menambahkan bahwa pembagian tugas dilakukan agar dukungan Muhammadiyah di lapangan berjalan optimal. Menurutnya, pelepasan tim dari PWM Jawa Tengah akan dilakukan pada Kamis malam, (4/12/2025). Setelah acara pelepasan, rombongan segera bergerak ke Jakarta untuk bergabung dengan tim dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY.

Seluruh tim gabungan kemudian akan dilepas secara resmi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebelum bertolak menuju Sumatera Utara dan Aceh. Tim dari Jawa Tengah membawa sejumlah armada yang disiapkan untuk menunjang operasional lapangan.

Armada meliputi dua unit double cabin, satu ambulans, dan satu motor trail. Seluruh kendaraan diproyeksikan untuk mobilisasi relawan, distribusi logistik, serta akses menuju wilayah terdampak yang sulit dijangkau.

Faruq menyebut bahwa kesiapan armada dan relawan menjadi faktor penting mengingat kondisi medan di beberapa wilayah Tapanuli cukup menantang. Ia mengatakan tim harus mampu bergerak cepat, terutama pada fase tanggap darurat ketika kebutuhan masyarakat masih tinggi.

 “Kami memastikan relawan siap baik dari sisi kemampuan maupun peralatan. Ini bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam memberikan layanan kemanusiaan secara cepat dan tepat,” terangnya.

Sehari sebelum rapat koordinasi tersebut, pada Senin (1/12/25), LRB-MDMC Jawa Tengah juga telah menjalin koordinasi dengan Lazismu PWM Jateng. Koordinasi itu dilakukan untuk membahas dukungan pemberangkatan tim ke Sumatera Utara, terutama terkait logistik dan kebutuhan operasional perjalanan.

Ketua Lazismu PWM Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadhan, menyampaikan komitmennya dalam mendukung penuh misi kemanusiaan yang diemban para relawan Muhammadiyah. Ia mengatakan dukungan ini merupakan bagian dari amanah sosial yang harus dijalankan Lazismu, terutama ketika masyarakat membutuhkan bantuan cepat di masa darurat.

“Kami dari Lazismu siap mendukung penuh pemberangkatan tim ini. Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama dalam misi kemanusiaan,” ujarnya. Melalui kolaborasi antara LRB-MDMC dan Lazismu, proses persiapan keberangkatan relawan diyakini semakin matang.

Struktur koordinasi juga diperkuat agar seluruh kebutuhan di lapangan dapat terpenuhi secara terencana. Kedua lembaga itu menegaskan bahwa misi kemanusiaan di Sumatera Utara bukan sekadar pengiriman relawan, tetapi upaya memastikan warga terdampak memperoleh bantuan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/MDMC Jateng]

SELENGKAPNYA
2 Desember 2025

Berkat Dukungan Donatur, Lazismu Siapkan Bantuan Paket Pangan yang Disesuaikan Kebutuhan dan Kebiasaan Warga Palestina

MESIR – Kebutuhan pangan untuk warga Palestina semakin mendesak apalagi telah memasuki musim dingin. Lazismu berkomitmen dalam membantu masyarakat Palestina melalui kegiatan 'Join Action for Palestine' ke-4, paket bantuan makanannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan warga Palestina.

Lazismu mengirimkan paket bantuan makanan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan penyintas terutama asupan makanan yang telah menjadi kebiasaan warga Palestina ini sepenuhnya berkat dukungan dari para donatur di tanah air.

Kepala Kantor Lazismu Mesir, Fahd Abdul Malik, yang turut mendampingi dalam agenda ini pada Selasa, (2/12/2025), menjelaskan alasan di balik pemilihan jenis makanan tersebut. Ia menekankan pada pentingnya memberikan makanan yang sudah menjadi bagian dari pola makan sehari-hari warga Arab dan Palestina.

“Hummus atau kacang dalam kaleng ini kita berikan karena merupakan makanan utama dari orang-orang Arab dan Palestina, biasa dimakan dengan roti isy,” terangnya.

Fahd melanjutkan, bahan makanan lain seperti adas (lentil) juga memiliki fungsi yang relevan. “Lalu ada adas ini sebagai cocolan saat makan. Adas ini sering kita dengar di Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 61, 'wa adasiha wa basoliha'”, tandasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya ragi roti. “Selanjutnya ada ragi roti, karena makanan utama mereka adalah roti, biasanya mereka membuat rotinya sendiri,” kata Fahd, sambil menunjukkan pemahaman mendalam tentang logistik dan kebiasaan setempat.

Di akhir kegiatan, Barry Adhitya, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, menyampaikan apresiasi dan pesan kepada para donatur.  “Ini semua kami siapkan untuk rakyat Palestina, karena ada dukungan dari Ibu dan Bapak donatur dan muzaki di tanah air,” tutup Barry, seraya menegaskan bantuan ini merupakan  cerminan dari solidaritas masyarakat Indonesia.

Bantuan kemanusiaan ini bagian dari upaya berkelanjutan Lazismu dalam mendukung nilai-nilai kemanusiaan di Palestina dan memastikan kebutuhan nutrisi dasar dapat terpenuhi di tengah situasi darurat.

Dalam paket bantuan yang terdapat di gudang kemanusiaan kota Ismailiah Mesir, Lazismu menyertakan beragam kebutuhan pokok dan bahan makanan spesifik, meliputi: minyak, teh celup, kaldu ayam, kurma, pasta, spaghetti, berbagai macam keju, makanan kaleng kacang, kornet daging, tuna kaleng, adas (lentil), gula pasir, burghul, beras, dan ragi roti.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Athif]

SELENGKAPNYA
2 Desember 2025
Lihat Berita Lainnya

Mitra

Dalam menyukseskan visi & misi Lazismu, kami selalu berkolaborasi dengan beberapa mitra
Selengkapnya

Artikel Lazismu

Berita terkini kegiatan Lazismu

Iman, Hijrah, dan Jihad sebagai Trilogi Keberislaman

Momen tahun baru Hijriyah selalu menjadi penyemangat tahunan khususnya dalam merefleksikan kebangkitan umat Islam. Banyak umat Islam yang menjadikan refleksi hijrah ini dengan semangat untuk menegakkan syariat Islam, Islam kaffah, bahkan Negara Islam. Karena itu, pada tahun baru Hijriyah ini redaksi IBTimes.ID berkesempatan mewawancarai Kiai Hamim Ilyas, ulama sekaligus Wakil Ketua Majelis Tarjih  dan Tajdid Muhammadiyah yang dikenal memiliki gagasan cemerlang tentang pembaruan Islam. Bagaimana kira-kira pandangan beliau tentang makna hijrah di zaman ini, berikut wawancaranya.

Apa sebenarnya makna hijrah di zaman Nabi?

Hijrah di zaman Nabi identik dengan migrasi, pindah dari satu daerah untuk menetap di daerah yang lain. Ketika ayat itu turun pada tahun ke-2 H praktiknya adalah pindah dari Mekah ke Madinah. Kemudian setelah ada orang yang dari kawasan jazirah Arab lain yang masuk Islam, maka prakteknya pun berkembang meliputi migrasi dari kawasan itu yang tidak aman bagi Muslim juga ke Madinah. Karena ketidakamanan itu dialami muslim di wilayah yang dikuasai non-muslim, maka hijrah dirumuskan sebagai konsep religio-politik dengan pengertian “meninggalkan tempat tinggal di antara kaum kafir dan berpindah ke negara Islam.”

Bagaimanakah makna hijrah untuk umat Islam hari ini?

Umat Islam dewasa ini mengalami krisis multi dimensi dan keterpurukan peradaban dan bisa dikatakan relatif sendirian menjadi masyarakat tertinggal setelah masyarakat Tao-Cina dan Hindu-India dalam batas-batas tertentu berhasil melakukan transformasi dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Dahulu sampai abad ke-18 pada zaman negara tradisional dan hubungan antarnegara belum diadministrasikan dengan rapi. Hijrah dengan pengertian geografis karena alasan agama bisa dilakukan antarnegara dengan bebas tanpa menimbulkan dampak yang berarti.

Namun setelah terbentuknya negara modern dan adminsitrasi hubungan antarnegara rapi, hijrah dengan pengertian itu tidak bisa lagi dilakukan dengan bebas. Sekarang ini untuk bisa migrasi eksternal, orang harus memenuhi persyaratan tertentu yang dibuktikan dengan dokumen yang ketat, bahkan juga untuk sekedar masuk ke negara lain. Apabila dia nekat masuk dan tinggal tanpa memenuhi persyaratan sesuai ketentuan hukum yang berlaku, maka dia diperlakukan sebagai kriminal.

Jadi lebih harus taat hukum?

Benar, menjadi kriminal sudah barang tentu bukan rahmat Allah yang diharapkan dari melakukan hijrah yang menjadi salah satu keutamaan dalam Islam yang dimaksudkan ayat al-Baqarah, 2: 218. Apabila dilakukan dengan pengertian ini pun harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan supaya muslim tidak menjadi kriminal lantaran melakukan apa yang dipandang sebagai keutamaan dalam agamanya.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh umat Islam?

Untuk keluar dari keadaan yang mengenaskan ini, menurut saya tidak ada pilihan bagi umat Islam selain harus melakukan transformasi sosial budaya. Maka umat Islam harus  berpijak pada doktrin hijrah yang di antaranya terdapat dalam al-Baqarah, 2:218:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalam ayat tersebut, hijrah dijadikan bagian dari trilogi keberislaman. Ayat itu menegaskan bahwa mereka Yang beriman, berhijrah dan berjihad merupakan orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah. Mereka yang memiliki tiga keutamaan dalam Islam itu, menurut Qatadah, menjadi pilihan atau orang-orang terbaik dari umat. Karena itu hijrah sekarang, sebagai bagian dari trilogi keberislaman, tidak mesti dengan pengertian geografis.

Lalu, apa pengertian lain hijrah selain hijrah geografis?

Pengertian selain geografis dari hijrah bisa diketahui dari maksud rahmat Allah yang menjadi harapan dari trilogi keutamaan itu di zaman Nabi. Dengan iman sebagai al-­`urwah al-wutsqa yang menjadi kekuatan kreatif untuk mewujudkan kebaikan di dunia dan akhirat, hijrah ketika itu pada pokoknya dilakukan oleh Nabi dan para sahabat dengan harapan untuk mendapatkan keamanan, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dalam semua bidangnya, tidak terbatas bidang agama, tanpa gangguan.

Selain iman dan hijrah, lalu bagaimana dengan jihad?

Begitu juga dengan jihad yang ketika itu identik dengan perang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi secara sosial politik, sehingga dapat diwujudkan stabilitas wilayah yang memungkinkan berkembangnya semua bidang kehidupan itu. Keamanan dan dan ketahanan eksistensi itu merupakan  wujud dari rahmat Allah yang mereka peroleh dari hijrah dan jihad yang mereka lakukan berdasarkan keimanan kreatif.

Bagaimana dengan jihad dan hijrah sekarang?

Pada zaman sekarang mewujudkan keamanan dan ketahanan eksistensi masyarakat sudah menjadi tanggung jawab negara. Hanya saja negara tidak dapat mewujudkannya tanpa partisipasi warga. Karena itu sebagai warga negara umat berkewajiban untuk berpartisipasi mewujudkan kemanan masyarakat.

Umat Islam dapat berpartisipasi dengan melakukan hijrah dan jihad, namun sudah barang tentu tidak dalam pengertian geografis dan militer. Apabila mereka melakukannya tetap dengan pengertian lama, maka mereka malah merusak keamanan dan eksistensi sosial-politik mereka sebagai warga masyarakat, yang berarti menyalahi harapan yang ditegaskan dalam al-Baqarah, 2: 218. Tadi saya katakan bahwa keamanan dan ketahanan eksistensi yang diperjuangkan melalui hijrah dan jihad itu dimaksudkan untuk mewujudkan stabilitas yang memungkinkan berkembangnya seluruh bidang kehidupan.

Kalau begitu hal yang harus menjadi prioritas umat Islam sekarang untuk hijrah dan jihad?

Saat ini, umat Islam dengan keterpurukannya bisa dikatakan hanya mengalami perkembangan ritual. Sementara bidang-bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan lain-lain tidak berkembang secara baik. Keterpurukan yang parah itu terjadi karena mereka masih menjadi masyarakat tradisional atau paling jauh menjadi masyarakat transisi yang hidup di zaman modern.

Bagaimana caranya umat Islam keluar dari kondisi tersebut?

Untuk bisa keluar dari keterpurukan itu mau tidak mau mereka harus berubah menjadi masyarakat modern. Sesuai dengan tujuan hijrah itu, maka hijrah yang harus umat Islam lakukan sekarang ini adalah hijrah sosial-budaya dari masyarakat tradisional atau transisi menjadi masyarakat modern. Dalam hijrah menjadi masyarakat modern itu umat harus menanggalkan ciri-ciri masyarakat tradisional atau transisi yang selama ini melekat pada mereka.

Ciri-ciri masyarakat tradisional itu adalah: berorientasi ke masa lalu, menyerah pada takdir, gaya hidup konservatif, maka kebalikannya masyarakat modern (berkemajuan) harus berorientasi pada masa depan, tidak menyerah pada takdir sebelum berusaha, dan gaya hidup yang berkemajuan.

Lalu bagaimana cara mewujudkan iman, hijrah dan jihad hari ini?

Sebagaimana Nabi dan para sahabat yang hijrahnya ke Madinah tidak dipisahkan dari jihad, maka hijrah umat Islam sekarang juga tidak bisa dipisahkan dari jihad untuk mempertahankan eksistensi sosial-politik. Menurut saya masyarakat sekarang ini eksistensinya terancam jika mereka tidak bisa produksi. Sesuai dengan ini maka jihad yang harus dilakukan umat sekarang adalah jihad produksi. Dalam pengertian membuat, menghasilkan dan meningkatan kegunaan suatu barang dan jasa sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, khususnya masyarakat sendiri.

Berhubung masyarakat modern berproduksi dengan mesin, tidak hanya dengan tenaga manusia dan hewan, maka untuk jihad sekarang umat harus menguasai industri dengan segala teknologinya baik untuk skala rumah tangga maupun perusahaan. Menjadi modern dengan menjadi masyarakat yang memiliki ciri-ciri dan kemampuan produksi dengan mesin itu berarti umat memasuki modernitas secara esensial, tidak secara dangkal dengan hanya memiliki sikap kebarat-baratan dalam berbahasa, gaya hidup, pemberian nama dan lain-lain.

Dengan demikian kemodernan tidak membuat mereka kehilangan identitas sebagai Muslim, bahkan malah membuat kemusliman mereka menjadi ideal sebagaimana yang diharapkan al-Qur’an yang sebenarnya mengajarkan tujuh nilai yang menjadi ciri masyarakat modern itu dan memberikan penghargaan produksi dengan mesin seperti yang tergambar dalam penyebutan Nabi Dawud sebagai khalifah.

Melalui pelaksanaan komitmen meneladani Nabi dan hijrah berikut jihad yang menyertainya berdasarkan keimanan kreatif menurut pengertian yang telah dijelaskan di atas itulah, umat bisa mendapatkan rahmat Allah berupa berkembangnya kehidupan yang baik, sehingga menjadi masyarakat yang jaya (`izzah). Hal ini berarti dengan melaksanakan komitmen itu mereka mewujudkan tujuan kerasulan Nabi, yakni mewujudkan rahmat Tuhan berupa hidup baik dengan segala kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiannya, bagi diri mereka sendiri pada khususnya dan bagi masyarakat dunia, bahkan bagi seluruh makhluk-Nya  pada umumnya.

Baca selengkapnya disini.

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Institusionalisasi Zakat dan Pengentasan Kemiskinan

Zakat merupakan instrumen jaminan sosial terpenting dalam Islam. Bahwa teori telah mengatakan, zakat akan mengurangi tingkat kemiskinan dan memperkecil kesenjangan pendapatan dalam masyarakat. Persoalan kemiskinan dan kesenjangan masih senantiasa menjadi momok di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Meski pemerintah memiliki keinginan yang cukup kuat untuk melakukan formalisasi zakat di Indonesia. Namun, formalisasi tersebut terus berkembang dan masih mengalami perbaikan dari waktu ke waktu. Zakat telah menjadi instrumen penyeimbang sektor ekonomi keuangan masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah al-maliyah al-ijtima’iyah, dari sini zakat perannya sangat penting dan strategis dari sisi tarbiyah maupun menjadi tulang punggung kesejahteraan umat.

Zakat sendiri merupakan  instrumen kekayaan dalam ekonomi Islam, yang saat ini  pengelolaan manajeman zakat juga mengalami kemajuan, terutama dengan adanya pengelolaan secara profesional dan tidak lagi menggunakan pola konvensional yang hanya mengandalkan azas kepercayaan dan ala kadarnya. Pengelolaan dan distribusi zakat akan sangat menentukan apakah zakat dapat mencapai tujuannya secara efektif dalam rangka pengentasan kemiskinan dan meminimalisisr kesenjangan.  Maka dari sinilah zakat perlu dilakukan pengelolaan secara institusional, agar terorganisasi dengan baik pengambilanya dan penyaluranya.

Zakat di Indonesia

Pertumbuhan zakat, infak dan sedekah (ZIS) di tanah air dalam satu dekade terakhir sangat pesat. Perkembangan ini tidak lepas dari problem kemiskinan dan kesejahteraan pendapatan yang masih menjadi musuh utama negeri ini. Potensi zakat di Indonesia didukung dengan jumlah penduduk muslim yang cukup besar dengan capaian sebesar 80%. Di tahun 2019, potensi zakat di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 233,6 T.

Setiap tahun, penghimpunan zakat nasional mengalami pertumbuhan rata-rata 30,55 persen. Pada 2016, zakat yang berhasil dihimpun organisasi pengelola zakat baik Baznas maupun LAZ adalah sebesar Rp 5.017,29 miliar, dan meningkat menjadi Rp 6.224,37 miliar pada 2017 dan Rp 8.100 miliar pada 2018 (baznas.go.id/szn/2018).

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara dengan jumlah lembaga syariah yang cukup besar. Sehingga memberikan dorongan bagi pengelolaan zakat secara professional dan terukur. Sehingga zakat mampu memainkan peranan sebagai instrumen ekonomi Syariah. Peran serta organisasi masyarakat sipil dalam pengelolaan zakat cukup besar. Seperti halnya Muhammadiyah dengan Lazismu dan Nahdlatul Ulama dengan Lazisnu, kedua Lembaga tersebut berperan cukup signifikan, bahkan program pengembangannyapun mampu menyelaraskan kebutuhan masayarakat baik lapisan atas maupun lapisan bawah.

Hal ini menjadi sebuah potensi zakat terkelola dengan baik. Baznas sebagai salah satu badan lembaga amil zakat nasional perlu diberi lagi penguatan dengan peran serta masyarakat. Sehingga, keberadaan Baznas bisa lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Menepiskan Kemiskinan

Pola manejemen professional pengelolaan zakat memberikan kesempatan bagi banyak pihak untuk terlibat dalam pembangunan kesejahteraan. Program pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan, sehingga memberikan dorongan yang lebih luas terhadap masyarakat untuk mendermakan hartanya kepada organisasi pengelola zakat. Hal ini sekaligus mendorongan pemerintah dalam mengeluarkan bentuk regulasi dan kebijakan terkait institusionalisasi lembaga yang harapannya dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan daya serap zakat secara efektif.

Pemahaman tentang penghimpunan, pengelolaan dan pendistribusian zakat menjadi pangkal ketidakmampuan konsep zakat memberikan output yang signifikan bagi perbaikan ekonomi umat. Pengelolaan zakat yang tepat, selain mampu memberdayakan kaum miskin juga dapat memutus lingkaran rentenir yang berefek pada lingkaran sosial. Pengelolaan zakat akan dapat secara penuh teraplikasikan bagi kemaslahatan umat.

Terlebih ketika sirkulasi pelaksanaan zakat dilakukan secara masif, maka dampaknya mampu menstimulus pembangunan manusia Indonesia unggul sehingga otomatis menggeser turunnya angka pengangguran serta secara langsung akan berimplikasi pada penurunan angka kemiskinan di Indonesia.

Mengutip desertasi Doktor yang ditulis oleh Patmawati Ibrahim (2006) tentang “Economic Role of Zakat in Reducing Income Inequality and Poverty in Selangor” menunjukkan bahwa zakat telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dalam berbagai aspeknya. Salah satu adalah segi poverty incidence. Zakat telah menyebabkan tingkat kemiskinan berkurang dari 62% menjadi 47% dari total penduduk fakir dan miskin yang menjadi mustahik zakat.

Keseriusan pemerintah dalam melakukan integrasi pengelolaan zakat harus ditekankan, karena zakat merupakan bagian instrument penting dari kebijakan ekonomi nasional. Melihat potensinya yang cukup besar, pemerintah dipastikan akan mampu memiliki tambahan sumber dana domestik untuk pemberdayaan kelompok miskin, tanpa harus menambah hutang kepada pihak asing.

Penulis: Oktafianti Sonia Wulansari

Selengkapnya baca disini.

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Miskin Absolut dan Miskin Nisbi, Siapa yang Berhak Menerima Zakat?

Dalam perkembangan ilmu sosial, orang yang miskin bisa dibedakan menjadi dua. Pertama, miskin absolut. Orang yang miskin absolut tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti sandang (pakaian), pangan (makanan pokok), dan papan (tempat tinggal). Kedua, miskin relatif. Misalnya, ia bisa memenuhi kebutuhan pokok, namun tidak bisa memenuhi kebutuhan sekunder seperti sepeda motor, handphone, televisi, mesin cuci, dan barang-barang lain yang orang lain sangat mudah mendapatkannya.

Dari kedua kelompok di atas, manakah yang berhak menerima zakat? Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, banyak dalil-dalil tentang kemiskinan yang mengaitkan kemiskinan dengan makanan pokok. Berikut contoh-contohnya:
Surat al-Baqarah ayat 184:

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ (البقرة: ١٨٤)

Artinya: “Dan wajib bagi orang yang menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah (yaitu) memberi makan seorang miskin.”

Surat al-Ma’idah ayat 89:

فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ(المائدة: ٨٩)

Artinya: “Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan  sepuluh orang miskin.”

Surat al-Ma’idah ayat 95:

أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ( المائدة: ٩٥)

Artinya: “…atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin.”

Surat al-Mujadalah ayat 4:

فَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا (المجادلة: ٤)

Artinya: “…maka siapa yang tidak puasa (wajib atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin.”

Surat al-Ma’un ayat 3:

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ (الماعون: ٣)

Artinya: “Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”

Surat al-Mudasir ayat 44:

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (المدثر: ٤٤)

Artinya: “Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.”

Surat al-Fajr ayat 18:

وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ (الفجر: ١٨)

Artinya: “Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin.”

Dengan memperhatikan ayat-ayat yang telah disebutkan di atas, maka dapat dipetik suatu pengertian, bahwa yang disebut orang miskin adalah orang  yang masih membutuhkan bantuan makanan. Mafhum muwafaqahnya, tentunya, masih juga membutuhkan bantuan untuk sandang dan papan.

Dengan bahasa yang digunakan oleh Tim PP Muhammadiyah Majelis Tarjih dan Tajdid dalam Buku Tanya Jawab Agama Jilid II halaman 142, orang miskin ialah orang yang pendapatannya di bawah rata-rata keperluan sehari-harinya. Dengan demikian, konsep miskin menurut ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits di atas, cenderung kepada konsep miskin absolut. Dalam konteks pembagian zakat fitrah, maka orang-orang miskin seperti disebutkan di atas yang berhak menerima bagian zakat fitrah.

Sumber: Fatwa Tarjih

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
Lihat Lainnya
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
bookcross